Monolog aku berbicara tentang cinta...
Minah itu menawan, senyumannya biasa, matanya biasa, wajahnya juga biasa, luarannya hanya biasa...
Namun aku sentiasa bermonolog dengan aku tentang dia...
Caranya gembira, daya tariknya hanya jenaka, perwatakan itu sangat menarik perhatian aku....
Monolog aku mula berbicara tentang keistemewaanya, dan aku hanya mendengar dari aku...
Keriangannya menjadi kecerian untuk aku, juga dikongsi teman-teman..
Aku dari sudut yang sentiasa menerima aku hanya memandang, hanya memerhati namun mula menyimpan rasa...
Monolog aku hanya berkongsi tentangnya, namun kesimpulannya hanya pemerhatian...
Monolog aku mula mengenal cinta...
Semangatku mula berubah, dan aku mula merasa kelainan...
Tidak seperti semalam, aku lebih dulu mencari ruang sudutku yang s mula dirindui walaupun semalam hanya tempat istirehatku, dan dia datang memberi senyuman... memberi kerlingan, tapi firasatku senyuman itu tidak dapat kurasai, kerlingan itu tidak sampai menatap wajahku...
Monolog aku mula bercerita kelainan, mula bercerita rasa kehampaan...
Di sudut ini aku hanya memandang belakang, sentiasa mengharap sesuatu menariknya untuk menoleh kearahku...
Dan hari dan hari-hari seterusnya hanya memandang dengan harapan mengharap ada seyum, mengharap ada lirikan yang ditujukan satu-satunya untukku....
Dan monolog aku dengan aku tetap sama berbicara harapan dan impian...
Monolog aku untuk aku mengejar cinta...
...........................................................
...........................................................
................................... to be continue
AmkaNsem
Aku Tetap Aku Di sudut Aku Terus Memerhati_AmkaNsem
2 comments:
amboii...santek blog..hihihi
kalu busan2, layankan jak... ahaks... merapu itu seni
Post a Comment