Monolog aku terus berlari kerana cinta...
Langkah pada minda terlalu jauh mencapai hadapan...
Langkah pada hati ingin nanti dan terus nanti mencari hati yang diharap menanti..
Langkah pada jejak terus longlai terbahagi antara dua tepi...
Tepi pada cinta yang mekar tanpa ada rasa diterima..
Tepi pada tekad yang diimpi sebelum hadir sebuah rasa indah...
Monolog aku terus tajam memberi inspirasi...
Langkahmu sebenar-benar rasa mimpi jika pasti itu adalah realiti...
Langkahmu sehebat langkah jika mampu untuk mengejar apa yang ditekad...
Tapi senyum manis itu tetap mencacatkan laluan untuk melangkah..
Tapi lirikan manja itu tetap menjadi batu-batu penyebab jejak tidak sempurna...
Dan aku tetap meneliti monolog aku untuk sentiasa berinspirasi...
Monolog aku terus berdiri atas nama cinta...
Hari ini si cinta penuh dengan gaya menawan..
Senang hati ini tertawan...
Simple..
Sangat mudah...
Rasa tubuh sentiasa terjulang tinggi...
Ada apa dengan mata..
Ada apa dengan senyuman..
Ada apa dengan gaya...
Yang ada semua, punca hati rawak tidak keruan...
Monolog aku berbunyi, timbul lagi penuh persoalan...
Ada apa dengan mata bila sendiri tidak mempunyai mata...
Perlukah senyuman jika senyuman kosong dengan tarikan...
Haruskah tertarik dengan gaya jika gaya tidak meyakinkan dia...
Dan aku terus aku hanya menurut kata monolog...
Monolog Pernah kalah dengan cinta..
Bila senyuman memukau, monolog juga terpukau...
Bila mata melirik, monolog juga tertarik...
Gaya penuh ceria, sang pemenolog terdiam seketika...
Kuatnya hati berani untuk menanti..
Penuh debar terus menjulang rasa untuk menyapa...
Mata penuh bercahaya, riang menyambut si suara yang penuh hati...
Hati penuh teka teki..
Hati penuh rasa nanti..
Hati penuh harapan...
Tembok pemisah hanya pada malu..
Malu untuk melekat pandang...
Malu untuk melawan rasa...
Malu untuk merasa sama apa di rasa...
Monolog hanya diam di tepi...
Kalah pada apa yang ku kalah...
Kalah pada apa yang jatuh..
Kali ini monolog membiar bebas kata hati..
Hati harap nanti monolog sentiasa di tepi...
To be-------->4
Previous :
Aku Tetap Aku Di sudut Aku Terus Memerhati_AmkaNsem
No comments:
Post a Comment