5 |
Monolog hidup dalam karmanya sendiri...
Sudah asasnya, memang sumbernya dan nyata begitu...
Karma pada asas, dia sentiasa disisi...
Karma sebagai sumber, itu untuk aku...
Karma bila nyata, aku terbawa dan terikut...
Suka dan gembira aku tidak pasti...
Monolog pernah mengiakan..
Monolog pernah memberi jalan..
Tapi aku lupa pada depan...
Pagar berduri tumbuh pada jalan..
Bila pagar dilompati, gunung pula menjadi penghalang..
Itukah dia.. Itukah cintaku.. Itukah penyebab...
Karma si monolog mengiakan...
Monolog kata itu biasa..
Itu dasyat bila terlena..
Itu sengsara bila hanyut..
Itu menghancur bila tertunduk...
Bila aku berkeras supaya monolog hanya memerhati..
Dia senyum padaku, dia yang membuat hatiku mengerti makna bahagia..
Dia datang membawa gembira...
Dia mencipta kata, aku terlena..
Dia mempersembahkan rasa, aku tertunduk lemah...
Monolog hanya memerhati...
Aku tinggalkan monolog...
Biar dia di sudut itu..
Aku mengejar cinta hati..
Bila dia terbang aku melayang...
Bila dia berenang, aku hanyut..
Bila dia di pembaringan, aku terlena..
Monolog tetap memerhati..
Kadang ilusi lebih pada nyata...
Terbayang kisah warna warni...
Dia senyum tanpa kata..
Terbayang ceritera keindahan..
Dia tetap senyum tanpa kata...
Monolog tetap memerhati, tapi menunduk, mengeluh juga...
Monolog mula menghampiriku kembali...
Cerita kisah penuh bahagia..
Meneropong apa itu cinta, mencinta dan dicintai...
Bukan dunia, tapi semesta..
Cinta NYA yang teragung...
Sayang NYA pada makhluknya..
Arghhh... Pergi kamu menjauh..
Herdikan aku pada monolog...
Biar aku bahagia...
Merasa apa yang belum pernah kurasa...
Nikmatnya bahagia..
Monolog tidak berganjak...
Tetap pada nyata berdiri depan mata...
Cuba mensyaitankan minda...
Itu rasa hatiku...
Cuba menghanyut...
Aku percaya itu...
Monolog tetap tidak lari dari aku..
Tidak membiar aku sendiri...
Aku Tetap Aku Di sudut Aku Terus Memerhati_AmkaNsem
3 comments:
begitu puitis..indah..
MOHD NASER.com
Monolog itu adalah diri sendiri ^^,
Yup.. perasaan anda sendiri.. pegangan kita adalah Tuhan yang satu, Yang memegang adalah kita, dan yang menjadi teman atau lawan adalah hati kita sendiri.. Itulah monolog yang sy hendak timbulkan.
monolog:
Bahasa biasa untuk monolog nie cakap dalam hati, berdialog dalam hati..
Orang sabah cakap "cakap sendiri2"
hehhe
Post a Comment